Senin, 06 September 2010

An Adventure with a Smile..

Di bulan Juli yang baru lewat ini, berhubung saya tidak pulang kampung dan menetap di kota Bandung yang tercinta ini, saya memutuskan untuk melakukan sedikit travelling di kota Bandung..
Daripada berdiam diri di depan lappie, saya memutuskan untuk jalan - jalan dan memotret tempat unik di Bandung.

Daerah pertama yang saya tetapkan adalah Dago Pakar ( nb : terletak di Jl. Ir. H. Djuanda a.k.a Jl. Dago daerah atas). Saya berniat pergi bersama teman satu kosan ku tetapi karena mereka lebih memilih tetap berada di comfort zone masing", akhirnya saya berangkat sendiri tanpa mengetahui informasi apapun tentang Dago Pakar.

Perjalanan ke dago pakar saya mulai dengan salah naik angkot dan akhirnya turun di daerah dago bawah padahal dago pakar berada di bagian atas jalan Dago.
Meskipun saya bisa memilih langsung naik angkot jurusan ke dago atas, saya memutuskan untuk jalan kaki dan melihat - lihat gedung di jalan dago.
Dan ternyata banyak tempat di Jalan Dago yang memikat mataku dan aku memutuskan untuk mengambil beberapa gambar sambil menuju dago pakar.


Hotel Holiday Inn, Dago.
Singa putihnya sangat menarik perhatian..



GII Hok Im Tong, kelihatan dari Dago.
Loncengnya unik. Menurut yang jualan di sekitar Taman dago, bangunan gereja ini sudah lama berdiri disana.
Bahkan sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda lho.
Cuma bangunannya direvisi oleh GII.


Hotel The Palais, Dago.
Sebenarnya ingin masuk dan memotret bangunan hotel ini dari dekat. Namun satpam yang jaga disitu bilang, " Dik, kalo bukan tamu disini mao motret, harus bayar. Harganya kira-kira 300rb."
Mahal banget pokoknya..
Ternyata bangunan ini banyak dipilih sebagai tempat foto pre-wedding sehingga dikenakan charge bagi yang mau mengambil gambar di daerah situ. 
Jadi saya memutuskan untuk mengambil gambarnya dari samping saja..

Hotel Sheraton Bandung, Dago.
Fountain diluar hotelnya punya desain yang unik. Sebenarnya hotel Sheraton ini punya dua tower/menara di bagian belakang.
Tapi tower itu cuma untuk tamu VVIP sehingga saya tidak bisa masuk dan melihat lebih banyak disini.




Setelah jalan kaki dari Holiday Inn sampai Sheraton ( orang bandung pasti bisa membayangkan betapa capeknya jalan dari dago bawah ke dago atas ), saya memutuskan untuk naik angkot ke daerah Dago Pakar.
Sewaktu di angkot, saya bertanya kepada supirnya tentang daerah Dago Pakar dan ternyata di atas ada Taman Hutan Raya Ir Djuanda.
Untung saja perjalananku dari siang tidak sia - sia karena masih ada tempat wisata di Dago Pakar padahal pada awalnya kupikir cuma ada cafe dengan pemandangan yang indah..
Setelah saya diarahkan dan sempat bertanya-tanya kepada warga sekitar, sampailah saya di

Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda


























Di Tahura ini terdapat Gua Jepang dan Gua Belanda. Karena saya ingin melihat gua tersebut saya pun menuju gedung Informasi disana. Namun sebelum sampai di gedung informasi, saya bertemu dengan seorang anak yang bekerja sebagai penjaga toilet disana. Namanya Rian ( Ryan/Rian ? ).
Dia menawarkanku untuk berkeliling di Tahura ini dengan dia sebagai guide gratis. Tentu saja saya menyetujuinya karena itu memang tujuan saya disini.
Lalu Rian mengantarkanku ke Gua Jepang,



Konon disini adalah tempat persembuyian sewaktu jaman penjajahan Jepang. Di dalam juga ada tempat persembunyian senjata.
Banyak mitos yang beredar tentang Gua Jepang dan yang pastinya semuanya serem2. Haha




 ( Nb : foto diambil sewaktu hujan )



dan kemudian berlanjut ke Gua Belanda,



Sama seperti Gua Jepang, disini juga beredar mitos - mitos. Di dekat Gua Belanda ada tukang ojek yang bisa mengantarkan para wisatawan untuk keliling di dalam Gua Belanda karena gua ini cukup besar.
Dan juga ada tukang ojek yang bisa mengantarkan sampai curug (air terjun) Maribaya.





Sebenarnya saya ingin melanjutkan perjalanan ke curug Maribaya, namun karena sudah pukul 16.30 saya mengurungkan niatku karena Tahura ini tutup pukul 17.00..
Jadi saya dan Rian mengakhiri perjalanan di Tahura ini dan kembali menuju pintu masuk Tahura.

Setelah mengucapkan terima kasih kepada Rian, saya mengakhiri perjalanan dengan turun ke jalan dago menggunakan angkot. Di perjalanan turun, saya melihat masih banyak tempat indah dan unik di Dago. Tapi saya kecapekan, saya tidak turun dan mengambil beberapa foto lagi.
Dan perjalanan saya hari itu berakhir..

Tapi semenjak hari itu, saya menjadi tertarik dengan travelling khususnya seperti backpackers yang tidak tahu secara pasti daerah yang dikunjunginya.
Dengan bermodalkan pengetahuan yang minim tentang daerah itu, pengalaman yang didapat akan sangat besar dan tentunya akan menjadi pertualangan yang seru.
Dengan modal SENYUMAN, anda tidak akan tersesat karena banyak orang yang akan dengan senang hati menjawab jika anda menanyakan arah. ( Namun jangan tersenyum sendiri, bisa-bisa dikira kurang waras ).

Sekian tulisan saya hari ini,
semoga bisa memberi senyuman kepada dunia.

SMILE A LOT ALL DAY LONG
FOR ME, FOR YOU, FOR LOVE AND FOR UNIVERSE. =D

Special thanks to :
  • Rian at Tahura
  • Supir angkot Kalapa - Dago
  • Satpam at Holiday Inn
  • Satpam at The Palais
  • Satpam at Sheraton Bandung
  • my lovely N82 ( pictures up there was taken by it )
  • You, who has spent time reading my article.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar